Handle pintu, CCTV atau pemantau rumah dengan camera, saklar sentuh yang bisa dikendalikan dari jarak jauh, adalah beberapa contoh dari alat alat smarthome, yang saat ini hampir diseluruh rumah tinggal sudah menerapkannya.
Renovasi adalah cara untuk mengubah tampilan dan beberapa fungsi rumah yang tidak Anda sukai menjadi rumah impian Anda, dan rumah menjadi lebih layak untuk ditempati dari sebelumnya.
Apakah Anda berencana untuk menambah ruang media atau merombak seluruh rumah saat ini? kemajuan di bidang teknologi rumah membawa pilihan menarik ke pasar dengan berbagai harga. Merombak dam menerapkan teknologi smarthome adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kwalitas rumah anda dengan teknologi smarthome. Berikut adalah beberapa item teratas kami untuk dipikirkan untuk mempersiapkan rumah Anda untuk tahun 2023 dan seterusnya.
Smarthome (rumah pintar) di Indonesia?

Konsep smarthome banyak dilirik pasar pada golongan high-end yang memiliki orientasi kehidupan praktis dan serba cepat. Hal ini tidak mengagetkan tentu, karena cost yang harus dikeluarkan untuk dapat menerapkan teknologi ini juga tidak rendah. Mulai dari peralatan hingga jaringannya, semua memiliki biaya yang cukup tinggi.
Baca juga : Mengintegrasikan teknologi dalam pembangunan sebuah konstruksi
Namun demikian, dengan segala otomatisasi dan kepraktisan yang ditawarkan, ongkos ini terbilang masuk akal. Mengapa demikian? Karena pada akhirnya yang akan dihemat adalah waktu, yang notabene merupakan sumber daya paling berharga.
Beberapa Penerapan Konsep Smarthome
Jika dilihat, beberapa peralatan dapat digunakan dalam penerapan konsep teknologi smarthome ini. Misalnya saja, seperti lampu dan AC yang bisa menyala dan mati menyesuaikan dengan keberadaan orang di area tersebut. Beberapa AC juga bahkan dapat ‘membaca’ berapa orang yang ada di areanya, kemudian menyesuaikan suhu serta daya yang digunakan.
Pada hal lain, konsep ini juga dapat diterapkan di bagian gerbang depan atau pintu masuk. Nantinya, kedua hal ini akan terhubung pada jaringan internet dan dapat mendeteksi perangkat atau identitas tertentu yang Anda pasangkan. Ketika Anda akan masuk, pintu atau gerbang dapat dengan otomatis terbuka tanpa Anda harus menyentuhnya.

Di sisi lain, perangkat seperti CCTV atau alarm juga dapat digunakan secara smart. Kedua perangkat ini berperan besar dalam menjaga keamanan di area hunian. Pada beberapa perangkat bahkan sudah memiliki fitur panggilan otomatis pada kantor polisi atau keamanan setempat, sehingga ketika ada aktivitas yang mengganggu dapat dengan segera ditindak lanjuti.
Namun demikian, apakah penerapan konsep ini sepenuhnya dapat berjalan lancar?
Hambatan Penerapan
Untuk masalah teknis sendiri, seperti diketahui bersama hingga saat ini terkadang masih ada kendala seperti aliran listrik yang tidak stabil dan kejadian mati listrik. Memang hal ini dapat disikapi dengan pemasangan sumber energi lain seperti misalnya genset, namun demikian hal ini sedikit banyak akan menghambat operasional karena mau tidak mau semua peralatan tetap harus memiliki asupan daya yang cukup.
Di sisi lain, jaringan internet yang menjadi dasar penting penggunaan konsep smarthome juga belum sepenuhnya dapat diandalkan. Masih ditemui pula beberapa kejadian dimana gangguan jaringan internet terjadi, dan bahkan tidak memandang penyedia layanannya. Jaringan internet yang terjadi secara menyeluruh juga akan menghambat penerapan konsep ini untuk hunian modern di Indonesia.
Dari sisi sosial-budaya, penggunaan jasa asisten rumah tangga juga merupakan salah satu penghambat penerapan smarthome. Pada dasarnya, smarthome akan mengandalkan otomatisasi segala perangkat yang ada di rumah sehingga benar-benar hampir menihilkan partisipasi fisik manusia dalam operasionalnya. Ketika hunian masih menggunakan jasa asisten rumah tangga, operasional smarthome secara umum tentu akan terhambat karena akan ada seorang yang tetap berada di area bangunan sehingga mungkin saja akan mengacaukan sistem yang sudah disiapkan.